Sabtu, 17 September 2016

Kerinduan Yang Retak

Untukmu yang kini sudah tak lagi tersentuh,
Jaga dirimu baik-baik.
Karena kini kau tidak akan pernah mengerti.
Bagaimana rasanya menunggu dan berharap,
Bagaimana merindu sampai mati.
Dan tak terhitung lembaran kertas yang aku habiskan menuliskan tentangmu.
Tapi satu yang pasti,
Baris-baris pada lembar itu bercerita tentang rindu.
Untukmu yang kini berada di tempat yang jauh,
Terima kasih telah menjadi alasan mengapa aku menulis kata-kata ini.



Sayatan Jiwa

Tenggelam kedalam lorong yang gelap
Tubuhku menggigil dan menyayat jiwa
Leherku tercekik ragaku terhempas
Nadiku terkoyak, pandangan semu terlempar jauh

Aku tak berdaya, perlahan diriku terambang mati
Tubuh dan ragaku musnah tak berdaya
Jiwaku perlahan binasa dalam kegelapan
Kaku berselimut dosa

Namun sinar cahaya-Mu datang menghampiriku
Cairkan darahku yang telah membeku
Walau raga ini terancam mati
Sinarilah aku dengan cahaya-Mu yang suci...

Rabu, 07 September 2016

Tiga Titik Hitam

Ketika semua bayang menjauh dari tubuh
Ketika semua angan menyapa
Aku terbaring dan terjebak
Dalam keheningan dan kehampaan

Ku coba sinari ruang jiwa ini
Ku coba sembunyikan suara hati
Ku coba menelan luka
Yang tak kunjung usai

Namun saat kebenaran tak lagi bermakna
Aku tersandar dan terdiam
Kemana kan' kubawa diriku pergi
Yang semakin lemah dan rapuh

Tiga titik hitam menembus angan
Keindahan semu hangatnya kugenggam
Mengikat erat hasrat jiwa yang penat
Kibaskan bathin nan azam...

Minggu, 21 Agustus 2016

Burung Bangkai

Ketika kota mulai terlelap
Puluhan burung bangkai kembangkan sayap
Terbangi langit kelam
Menatap nyalang, ikuti naluri liar terdalam

Mendekap malam, langit menyatu bersama hitam
Berakar benci, berbuah dendam, basahi bulu liar
Suntikkan rasa ingin memangsa
Seraya ikuti intuisi
Puaskan rasa lapar mencari bangkai tersayat

Sesosok burung bangkai
Pencabik mangsa  nokturnal
Menguliti perih jasad terkapar tanpa daya
Terkapar berselimut luka..!

Selasa, 10 Mei 2016

Penjara Bathin

Sulit tuk' ungkapkan beban pikiran
Mati terbelenggu dalam angan
Terkunci erat tanpa berontak
Membutakan hati nurani

Mendung kelabu goresan pilu
Hancur luluh tak berbentuk
Keputusasaan membelenggu
Siksa bathin menyayat jiwa

Nyalang hitam guratan penyesalan
Darah membeku dalam keheningan
Mimpi-mimpi selalu menghantui
Menyiksa bathinku dalam kegelapan..!

Sabtu, 30 April 2016

Terlilit Asa

Terjepit diam terpaku
Rapuh tanpa asa
Aku terjebak dalam ringkihan tubuh ini
Tersudut dalam kehampaan ruang dan waktu

Aku terlilit tak bisa lagi menggapai angan
Rasa sakit yang tak terhingga
Semakin sakit
Semakin tak terkendali

Muak lelahku
Gusar terhempas dalam hitam kelam
Bathin tersiksa goresan jiwa
Terkubur berselimut luka..!

Senin, 04 April 2016

Penghuni Neraka

Berwajah hitam, penglihatan yang gelap
Akalnya sudah hilang
Rantai belenggu dikalungkan, gada dipukulkan
Terbelenggu dalam Neraka

Menjerit dalam kebisuan
Menjerit dalam kebusukan
Menjerit dalam kerusakan
Diliputi rasa penyesalan yang dalam

Teriakannya tak didengarkan
Teriakannya tak dijawab
Tersiksa dalam belenggu rantai api
Kekal selamanya..!